“I like to quietly stand where I feel I’m just a tiny part of this chaotic universe and strangely feel at peace.” -p. 12
Body is just a shelter for the soul. Functional matter. Nothing to be obsessed with. Obsessed with something else, says the body. For example, be extremely obsessed with memories. If you have time, write down every single thing.” – p.63.
“Elle, you are going to have experience others only dream of. You will visit Fiori, where flowers are as big as tractor tires. You will sail on the back of a giant turquoise bird and catch an elevator made of a spider’s web. You will ride on the back of Pegasus and be protected by a powerful warrior named Amadeus. You will save so many children as your grow into adulthood. Your mother and I will be so proud of you. I need you to be brave now”
“But must we not all here on earth give up our best parts to others, and offer as much as lies in our power? It is true I have only given roses. But you—you who are so richly endowed—what have you given to the world? What will you give it?” –The Snail and the Rose-tree, p163.
Indonesian Translation Selected Fairy Tales : The Snail and The Rose-tree by Hans Christian Andersen.
Semak-semak hazel tumbuh mengelilingi taman menjadi sebuah pagar; jauh melewati pagar tersebut terdapat lapangan dan padang rumput berisikan sapi-sapi dan domba-domba. Di tengah taman itu berdiri sebuah pohon mawar yang sedang mekar, dimana di bawah pohon itu duduk seekor siput, dengan cangkang besar yang berisi—semua tentang dirinya.
“Hanya menanti hingga waktu tiba,” kata siput itu. “Aku akan melakukan sesuatu lebih dari menumbuhkan mawar, menghasilkan kacang atau susu, seperti semak-semak hazel, sapi-sapi dan domba-domba itu.”
“Aku mengharapkan sesuatu yang luar biasa darimu.” kata pohon mawar. “Boleh aku tahu kapan kau akan melakukannya?”
Indonesian Translation of The Selected Fairy Tales: Little Match- Seller by Hans Christian Andersen.
Di hari terakhir dalam tahun itu, cuaca sangat dingin, langit nyaris gelap dan semakin banyak salju yang turun. Ditengah cuaca dingin dan gelap, seorang gadis kecil tanpa alas kaki dan penutup kepala berkelana dari satu jalan ke jalan yang lain. Saat ia meninggalkan rumah gadis itu memiliki sepasang sandal di kakinya, namun keduanya tidak banyak membantu. Kedua sandalnya sangat besar, terlalu besar untuknya, tentu saja karena sepasang sandal itu milik ibunya. Gadis kecil yang malang itu kehilangan kedua sandalnya saat berusaha menghindari kereta kuda yang lewat dengan kecepatan mengerikan. Dia tidak bisa menemukan satu dari sandalnya, satunya lagi di ambil oleh seorang anak lelaki, dapat digunakan sebagai buaian saat memiliki anak sendiri, kata anak laki-laki itu.